FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan minta terus bisa sampai tiga kali sehari seperti layaknya minum obat, apakah ada kelainan? Apakah pasanganku masuk kriteria hiperseksual? Pertanyaan demikian kadang terlintas di benak seseorang yang mengalaminya.
Hal ini terungkap dalam konten video pendek yang diunggah Inez Kristanti, seorang psikolog klinis lewat akun Instagramnya @inezkristanti.
Inez mengamini, ini merupakan salah satu kekhawatiran banyak umat waktu tahu gairah seksual pasangannya.
Tapi ternyata belum tentu semua yang mengajak setiap hari atau beberapa kali dalam sehari itu bisa langsung dicap hiperseks.
"Kriteria HIPERSEKSUAL itu sendiri masih didiskusikan, di DSM-5 dan DSM-5-TR (“kitab” diagnosis psikologis), dia belum resmi masuk jadi gangguan. Kriteria yang diajukan pun, gak sesederhana “sering minta berhubungan” atau “sering masturbasi”. Bahkan, gak ada kriteria SAKLEK kayak harus setiap hari atau 3x sehari misalnya," jelas Inez dilansir fajar.co.id, Senin (18/7/2022).
Perlu dilihat juga apakah gairah seksualnya mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dan lain-lain. Misal, tidak bisa fokus kerja karena terobsesi pengen masturbasi terus.
Yang kadang terjadi malah seseorang sudah dicap hiperseks sama pasangannya karena perbedaan gairah seksual dalam hubungan yang sebenernya masih lumrah.
Inez mencontohkan, yang satu punya ekspektasi berhubungan setiap hari, buat satunya lagi seminggu sekali cukup. Atau misal, si perempuan masih kaget dan merasa asing dengan seksualitasnya, jadi ketika nikah benar-benar tidak ada keinginan.