Dalam bahasa M. Quraish Shihab, "setiap yang berhijrah harus terlebih dahulu menemukan apa keburukan utama yang harus ditinggalkannya." Keburukan utama maksudnya adalah apa kesalahan yang berat dalam dirinya yang harus diubahnya itu. Setelah dapat, kemudian ia bertekad untuk meninggalkannya.
Meneladani Sang Nabi
Nabi Muhammad saw bukan manusia biasa, beliau ada manusia pilihan yang dipilih langsung oleh Allah swt untuk menerima wahyu, yakni kebenaran tertinggi yang berasal dari Allah swt. Seluruh rangkaian hidup beliau penuh dengan keteladanan. Siapa yang ingin cari teladan maka teladan itu akan ditemukannya pada beliau, dalam cinta, kasih sayang, militer, kepemimpinan, kesehatan dan semua aspeknya. Dalam Islam beliau disebut juga sebagai "uswatun hasanah" atau suri teladan yang baik.
Sejak kecil, Sang Nabi telah dibersihkan hatinya oleh malaikat. Dr. Said Ramadhan Al Buthy (2009) menjelaskan terkait peristiwa pembelahan dada beliau di perkampungan Bani Sa'ad. Peristiwa itu adalah salah satu tanda kenabian dan bukti bahwa Allah memilihnya untuk mengemban urusan yang agung, tulis Al Buthy.
Dalam riwayat Imam Muslim dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw didatangi Malaikat Jibril ketika beliau bermain bersama anak-anak lain. Lalu Jibril menggendong beliau dan menelantangkannya dan membelah dadanya untuk mengeluarkan jantungnya. Dari jantungnya itu dikeluarkan segumpal daging, lalu Jibril berkata, "Ini adalah bagian setan darimu."
Selanjutnya, Jibril mencuci jantung Sang Nabi dalam bejana emas dengan air zamzam lalu mengembalikannya ke tempat semula. Anak-anak yang melihat itu berlarian dan memberi tahu kepada ibu susu Sang Nabi sambil berteriak-teriak, "Muhammad dibunuh!" Mereka menemukan Sang Nabi dalam keadaan pucat pasi.