Makna Tahun Baru Hijriyah

  • Bagikan

Al Buthy mengomentari hadis itu, bahwa hikmah peristiwa tersebut bukanlah pada pencabutan kelenjar jahat dengan akar-akarnya dalam diri Sang Nabi, akan tetapi itu adalah pengumuman "ihwal Rasulullah saw sekaligus persiapan bagi beliau untuk menerima kemaksuman dan wahyu sejak kanak-kanak melalui media yang bersifat materi, agar beliau lebih mudah dipercaya manusia dan risalahnya lebih mudah diterima."

Singkatnya, kata Al Buthy lagi, ini adalah operasi penyucian ruhani yang dilakukan melalui cara yang bersifat jasmani dan terindra agar pengumuman Ilahi mengenai keterpilihan beliau dapat dipersepsi manusia.

Hidup sebagai cahaya

Perihidup Nabi Muhammad saw dari lahir sampai wafatnya menyebarkan cahaya yang menerangi jiwa manusia. Ketinggian budi dan sifatnya menjadi kekuatan yang memikat hati manusia untuk mendekat padanya. Tak hanya itu, ketinggian dan kemuliaan karakter itu juga ditambah dengan keterpilihannya sebagai pembawa ajaran Islam sebagai Nabi terakhir dari diutus kepada umat manusia.

Pada momentum tahun baru Islam ini, ada baiknya kita kembali meneladani kemuliaan karakter dari Nabi Muhammad saw. Beliau telah tiada secara fisik akan tetapi ajaran-ajarannya tetap abadi, bahkan mukjizat terbesarnya yakni Al Qur'an masih jarang kita baca dan mengambil hikmahnya. Padahal, Al Qur'an adalah petunjuk jalan terbaik untuk mencapai kehidupan yang diridhai. (*)

Depok, 30 Juli 2022

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan