"Motivasinya (pelaku pembunuh) itu, ada dua motivasi. Squad lama itu iri hati kepada almarhum ini karena ini almarhum anak yang lebih disayang. Kemudian ada dugaan yang diduga pelakunya adalah si Bapak (Ferdy Sambo). Dugaan ada perempuan lain yang diisukan cantik-cantik itu," jelas Kamaruddin.
"Kemudian si Ibu (Putri Candrawathi) menanya kepada anaknya atau yang sudah dianggap anaknya (Brigadir J), bapak kemana, kenapa tidak pulang dan seterusnya. Diduga almarhum ini memberitahu, Bapak pergi kesana, makanya tidak pulang. Disebut salah satu tempat dengan si nona atau siapalah, si cantik," sambungnya.
"Maka ketika mereka berangkat tanggal 2 (Juli 2022) bersama-sama ke Magelang, di Magelang itu diduga ada pertengkaran antara si Bapak dengan si Ibu, sehingga terjadilah nangis-nangis itu (Putri Candrawathi)," kata Kamruddin.
"Akibatnya, ada lagi ancaman kepada dia (Brigadir J), tetapi dari para ajudan, gara-gara ini (Almarhum Brigadir J), Ibu jadi sakit. Kemudian si Bapak ini (Ferdy Sambo) duluan pulang, diduga untuk mempersiapkan (rencana pembunuhan Brigadir J)," lanjutnya. (fin)