Prasetyo menegaskan, bahwa Jakarta tidak membutuhkan pemimpin yang pintar, melainkan yang memiliki karakter eksekutor. Oleh karena itu, ia tidak melihat karakter tersebut dalam diri Anies Baswedan.
“Perencanaan di otaknya Anies Baswedan itu hanya cerita. Bappedanya itu mengkhayal. Padahal, apa sih masalah Jakarta? Macet dan banjir, enggak ada lagi. Kalau masalah kesehatan, pendidikan, itu given, nggak bisa diapa-apain,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sejauh ini seluruh pejabat di Pemprov DKI masih terus bekerja sama untuk menuntaskan kerja-kerja di Jakarta dengan dipimpin Anies Baswedan dan juga dirinya.
“Sejauh ini di Pemprov DKI Jakarta terus bisa bekerja sama dipimpin pak gubernur dan saya tentunya, bersama sekda dan jajaran. Kami bersinergi positif menuntaskan tugas-tugas yang tinggal dua bulan ke depan,” jelasnya.
Namun begitu, ia mengatakan akan mengecek dan mengevaluasi informasi yang disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut, terhadap perkubuan yang terjadi di internal pemerintahannya.
“Pemprov DKI Jakarta itu satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, saling menopang, membantu, melengkapi satu sama lain, dan bersinergi positif. Informasi-informasi dari pak ketua (Prasetyo) jadi masukan bagi kami,” pungkasnya. (jpg/fajar)