FAJAR.CO.ID -- Seorang pria di Italia berusia 36 tahun terinfeksi 3 virus penyakit sekaligus. Dia tertular HIV, Covid-19, dan cacar monyet dalam satu waktu bersamaan.
Hal itu menjadi catatan dan peringatan kepada semua populasi bahwa seseorang bisa mengalami koinfeksi atau mengidap virus lebih dari 2 penyakit sekaligus. Diterbitkan pada 19 Agustus 2022, oleh peer-review Journal of Infection, kasus ini menyoroti bagaimana penyakit cacar monyet dan gejala Covid-19 dapat tumpang tindih.
Kasus koinfeksi, pengumpulan anamnestik dan kebiasaan seksual sangat penting untuk menjadi awal diagnosis.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, seseorang dengan penyakit HIV memang rentan tertular berbagai macam virus di dalam tubuhnya. Hal itu karena tubuh pasien HIV mengalami sistem imun yang buruk, sehingga tak kuat menahan serangan penyakit apapun.
“HIV ini adalah satu penyakit yang menyebabkan kondisi tubuh penderitanya menjadi buruk atau lemah dalam merespons ancaman penyakit apapun. Bahkan flu biasa ataupun penyakit ringan buat kita yang sehat maka buat dia, bisa jadi besar masalahnya. Karena sistem imunitas tubuhnya terganggu atau rusak. Itu terganggu dari virus HIV,” kata Dicky kepada JawaPos.com, Selasa (23/8).
Karena itu, kata dia, pasien HIV menjadi rawan dan rentan terhadap semua jenis penyakit. Pasien HIV misalnya rentan terkena infeksi jamur hingga TBC.
“Itu akibat lemahnya sistem tubuhnya, sehingga virus sangat mudah menginfeksi. Virus bereplikasi dan berkembang biak dalam tubuhnya. Sel T dan CD4 lemah sekali. Makanya akhirnya disebut dengan AIDS, satu sindrom yang banyak sekali muncul pada sistem buruk imunitasnya,” katanya.
Tak Sadar Kena HIV
Dicky menjelaskan sejumlah individu yang berisiko tinggi seperti berganti-ganti pasangan hingga pengguna narkoba jarum suntik seringkali tak menyadari dirinya terkena HIV atau belum tahu status HIV pada tubuhnya. Akibatnya, ketika dirinya terkena virus yang lain, kata dia, barulah pasien menyadari.
“Bicara penyakit monkeypox dan Covid-19, dua penyakit itu kan sangat mewabah saat ini. Kalau perilaku pasien HIV, dan dia enggak tahu status dia positif atau tidak maka bisa saja terinfeksi PMS, bisa monkeypox, bisa Covid-19, tak aneh temuan ini,” ungkap Dicky.
Pasien HIV yang lebih rentan, kata dia, adalah mereka yang belum menyadari statusnya atau mereka yang sudah mengetahui status tetapi jarang minum obat atau perilakunya masih buruk.
“Yang saya sampaikan ini berkaitan pada orang HIV yang tak terkontrol baik, yang tak dapat terapi obat ARV, sehingga CD4-nya buruk. Tapi kalau orang itu minum obatnya rajin, jaga perilaku, maka dia akan lebih terlindungi,” lanjutnya.
“Tapi masalahnya banyak penderita HIV tak tahu statusnya. Sebab dalam tubuh seorang pasien HIV, membuat virus rentan bereplikasi hingga akhirnya terjadi mutasi. Sehingga dari tubuh pasien HIV AIDS memunculkan potensi timbulnya varian baru,” pungkas Dicky. (jpc)