Gancet Alias Penis Tersangkut di Vagina, Dokter Boyke Beberkan Faktanya

  • Bagikan
Seksolog, Dokter Boyke (foto: Instagram)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang khususnya orang dewasa tentu pernah mendengar istilah gancet. Istilah gancet dalam dunia medis dikenal sebagai penis capticus, atau kondisi dimana organ intim pria tersangkut di dalam vagina.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Boyke Dian Nugraha mengatakan bahwa gancet sampai membuat penis benar-benar tidak bisa lepas merupakan mitos.

"Biasanya ini dipakai untuk menakut-nakuti anak muda biar tidak melakukan hubungan seks sembarangan. Tapi itu tidak benar kalau tidak bisa lepas," kata Boyke dilansir pada Senin (29/8/2022).

Menurut Boyke, apabila penis tersangkut di vagina dan tidak bisa lepas, efeknya kemungkinan besar hanya sementara. Apabila kedua pasangan rileks dan menunggu beberapa waktu, otot-otot akan rileks dengan sendirinya.

"Tidak mungkin penis itu tidak dapat lepas karena vagina itu licin (lubrikasi) dan saat penis mengecil pasti lepas. Secara medis tidak mungkin terjadi gancet kecuali ada hal yang di luar nalar," tegasnya.

Dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Purwokerto, dr Ismiralda Oke Putranti, menyebut salah satu penyebab terjadinya gancet adalah kondisi yang disebut vaginismus, di mana vagina menutup tanpa sadar karena kejang otot di dasar panggul.

"Pada vaginismus terjadi kejang/spasme otot dasar panggul dan dinding vagina secara mendadak terhadap sesuatu yang penetrasi ke dalam vagina. Hanya saya kejadian gancet ini relatif jarang terjadi, karena jika seorang wanita memang mengalami vaginismus, penetrasi sulit terjadi," jelasnya.

Gancet hanya bisa terjadi ketika terjadi vaginismus yang ekstrem saat berhubungan intim. Pada titik paling parah, vaginismus yang ekstrem bisa disertai henti napas yang dapat menyebabkan kematian

"Vaginismu biasanya terkait dengan faktor fisik dan psikis atau emosional. Faktor fisik bisa terkait dengan infeksi dalam vagina, kondisi kesehatan tertentu seperti keganasan dan penyakit lichen sclerosus, menopause, kurangnya lubrikasi san foreplay, dan lainnya," ujar Oke.

Sedangkan faktor psikis, menurut Oke, bisa disebabkan oleh perasaan takut, cemas, trauma yang dialami perempuan. Maka yang berpotensi menyebabkan kematian adalah kondisi vaginismus. Sementara gancet atau penis captive hanya bersifat sementara dan tidak menyebabkan kematian. (mg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan