FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pengacara Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Ronny Talapessy, mengatakan kliennya mengalami trauma memasuk tempat kejadian perkara (TKP) rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Rasa trauma itu pun dirasakan Bharada E saat mengikuti reka ulang pembunuhan Brigadir J.
"Posisinya beliau ketika masuk rumah Duren Tiga kemarin agak trauma, tetapi semoga hari ini lebih baik," kata Ronny saat dikonfirmasi lewat pesan, Rabu (31/8).
Menurut dia, trauma tersebut mengingatkan Bharada E pada saat kejadian disuruh menembak rekannya sendiri, Brigadir J.
Kebersamaan Bharada E dan Almarhum Brigadir J terlihat dalam rekonstruksi TKP Magelang.
Peristiwa itu terekam dalam adegan ke-13, di mana mereka tidur di satu tempat.
"Kalau kami di posisi ini juga pasti sulit karena orang setiap hari kami ketemu terus disuruh tembak," kata Ronny.
Bharada E hari ini akan mengikuti proses konfrontasi pemeriksaan Putri Candrawathi di Bareskrim Polri.
Menurut Ronny, meski kliennya belum mendapatkan undangan, tetapi sudah mengetahui ada agenda konfrontasi tersebut.
Terkait kondisi mental Bharada E yang sempat trauma saat masuk TKP Duren Tiga, Ronny berkeyakinan kliennya tetap fokus mengikuti rekonstruksi.
"Untuk rekonstruksinya dia tetap fokus," katanya.
Ronny memastikan bahwa setiap reka ulang yang diperagakan kliennya sudah yang sebenarnya, meskipun dalam proses rekonstruksi ada beberapa adegan yang berbeda keterangan antara Ferdy Sambo dan Bharada E.
"Perbedaan itu karena ada Saudara FS menolak apa yang disampakan Bharada E," katanya.