أي: رحمهم ويسَّر عليهم
"Yaitu sayangilah dan mudahkanlah mereka". (Syarh Al Mashabih, 4/257).
Hadis ini juga menunjukkan sikap tegas Rasulullah kepada mereka yang menyusahkan umatnya. Rasulullah mendoakan keburukan bagi mereka. Betapa meruginya mereka.
Imam Ibnu Al-Malak rahimahullah menerangkan makna doa buruk tersebut:
أي:عسَّر عليهم أمورهم وأوصل المشقة إليهم
"Yaitu persulitlah urusan mereka (yang menyulitkan manusia) dan antarkanlah kesempitan hidup kepada mereka. (Ibid)
Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan:
هَذَا مِنْ أَبْلَغ الزَّوَاجِر عَنْ الْمَشَقَّة عَلَى النَّاس ، وَأَعْظَم الْحَثّ عَلَى الرِّفْق بِهِمْ ، وَقَدْ تَظَاهَرَتْ الْأَحَادِيث بِهَذَا الْمَعْنَى
"Ini termasuk hadis yang paling tajam larangan keras mempersulit urusan manusia, dan dorongan yang paling besar dalam bersikap lembut kepada mereka, dan banyak hadis dengan makna seperti ini." (Syarh Shahih Muslim, 6/299)
Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar membuat bab berjudul:
بابُ جَواز دُعاء الإِنسان على مَنْ ظَلَمَ المسلمين أو ظلَمه وحدَه
"Bab Bolehnya doa seseorang (dengan doa keburukan) kepada orang yang menzalimi kaum muslimin atau menzalimi dirinya seorang."
Beliau rahimahullah menjelaskan:
وَقَدْ تَظَاهَرَ عَلىَ جَوَازِهِ نُصُوْصُ الْكِتَابِ وَالسُنَةِ وَأَفْعَالُ سَلَفِ الْأُمَةِ وَخَلَفِهَا
"Telah jelas kebolehan hal tersebut, berdasarkan nash-nash Al-Qur'an dan As-Sunnah. Juga berdasarkan perbuatan generasi umat Islam terdahulu (yaitu salaf) maupun generasi terkemudian (khalaf)." (Al Adzkar, 1/493). (Muhsin/Fajar)