FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pegiat Media Sosial Nicho Silalahi turut mengomentari video viral seorang ibu-ibu memprotes mahasiswa Unhas yang demo.
Dia menekankan, perlunya mencari tahu siapa perempuan yang berani mendebati mahasiswa tersebut sebelum memberikan dampak kepada massa.
“Cari tau siapa perempuan ini, entar malah pegang KTA yang tugasnya memprovokasi aksi dan buat chaos aksi mahasiswa,” ucapnya, melalui akun twitternya, Jumat, (9/9/2022).
Lanjut kata Nicho, seolah dia menyindir pihak-pihak yang bisa saja bekerjasama dengan wanita itu.
“Biasanya yang model gini kalian Taulah kerjaan siapa. 🤪,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, di tengah massa aksi unjuk rasa terkait penolakan BBM yang dilakukan oleh Mahasiswa Unhas di Jalan Perintis Kemerdekaan tiba-tiba datang seorang ibu-ibu yang marah-marah.
Wanita yang hanya mengenakan daster dengan jilbab hijau daun tersebut nampak mendebati massa aksi yang menutup akses jalan.
Dia meminta massa untuk melakukan aksi demonstrasi di Jakarta bukan di Makassar. Karena yang menentukan kebijakan adalah pemerintah pusat.
Pasalnya aksi mahasiswa tersebut menutup full jalanan sehingga membuat warga tak bisa lewat.
“Kalau mau pergi saja di Jakarta, jangan disini. Kamu ngerugiin banyak orang. Lihat disana. Benar-benar kalian ini. Otak kalian taruh dimana. Tugas kalian belajar. Kalau kalian mau jadi presiden silakan. Astaga masih mahasiswa kayak begini juga. Kamu udah ngerugiin banyak orang. Lihat, orang yang tersiksa (nunjuk para pengendara yang lagi kena macet),” ucapnya, Kamis, (8/9/2022).
Namun para massa membalas omelan wanita tersebut dengan menyanyikan yel-yel, “hati-hati provokasi”.
Sontak Wanita itu membalas teriakan yel-yel para massa.
“Hati-hati, hati-hati, Cuman bisa nyanyi. Bikin malu, sumpah. Saya itu orang Makassar, tapi saya malu. Nggak intelek banget. Kalau kamu mau protes silakan di gedung DPRD, nggak disini. Siapa yang mau dengar. Sekarang kamu to the point nggak sama orangnya. Enggak, nggak loh nak. Saya tanya kamu sekarang mau komunikasi sama siapa. Kan aneh. Semua merasa rugi disini,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu massa mengenakan almamater merah menyebut, bahwa apa yang dilakukan adalah demi rakyat.
“Lebih baik sensara sekarang daripada sengsara seumur hidup,” sebut mahasiswa tersebut. (selfi/fajar)