Eksistensi Bissu di Sulsel, Diakui Dunia Diabaikan Pemerintah

  • Bagikan
Pimpinan Bissu Bone, Puang Matowa Ancu (tengah)

"Beruntung dek, masih ada keturunan kerajaan atau bangsawan yang masih memanggil kami untuk memimpin Sere Bissu Maggiri. Sekarang terasa beda sekali, beda saat masih Pak SYL (mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo) kami masih sering dipanggil sampai di Rujab. Pernah juga dibawa ke Jakarta," tuturnya.

Terakhir, Puang Ancu dan beberapa kawannya mengikuti Gelaran Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF) 2022 di  Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tari Sere Bissu ini kemudian ditampilkan sebagai salah satu pengisi acara dalam pagelaran tersebut.

Salah satu panitia yang terlibat dalam peringatan HUT Bone ke-692 mengakui polemik tidak dilibatkannya Bissu Puang Matowa Ancu dan kawan-kawan dalam acara Mattompang Arajang muncul karena permintaan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menolak Bissu.

"Dalam rapat, sempat memang ada permintaan seperti itu dari pihak protokol provinsi. Makanya panitia diminta buat variasi acara," kata PNS Pemkab Bone yang tak ingin namanya diberitakan.

Variasi acara yang dilakukan oleh pemkab saat itu adalah menugaskan paskibra membawa baki berisi benda pusaka Kerajaan Bone.

Dalam rekaman yang wawancara di halaman Rujab Bupati Bone usai menghadiri acara HUT Bone ke-692, Senin (28/3/2022), Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman sempat menjawab pertanyaan awak media soal ketidakikutsertaan bissu.

"Tanya panitia saja," singkatnya sambil memilih pergi tanpa ingin merespons soal Bissu yang disebut ditolak hadir di HJB ke-692.

Proses kirab benda pusaka menuju tempat Mattompang di HJB. Sebelah kiri adalah foto HJB ke-692 dan kanan HJB-689

Cuma Bisa Beri Fasilitas Latihan

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan