Wakil Ketua Apindo Sulsel ini juga menjelaskan ada beberapa indikasi yang memengaruhi pelemahan rupiah kali ini. Salah satunya ialah belum stabilnya geopolitik dunia.
"Sehingga sekarang dunia saat ini dalam situasi resisi energi dan telah banyak negara lain yang mengalami inflasi yang begitu tinggi," terangnya.
Melandainya status Covid-19 belum berhasil membuat kestabilan ekonomi secara utuh, ini juga menjadi indikator ketidakstabilan mata uang.
"Ini juga salah satu indikasi sampai nilai kurs dolar Amerika naik terhadap beberapa mata uang negara lain, termasuk di Indonesia. Pelaku usaha di seluruh dunia kelabakan dengan kondisi seperti ini. Ini juga bisa jadi salah satu pengaruh nilai rupiah terhadap kurs dunia turun," paparnya.
Dalam kaitanya dengan aktivasi ekspor, dampaknya tidak terlalu signifikan. Sebab, sistem pembayaran memang telah disepakati di invoice pembayarannya USD sebagai acuan. (sae/zuk-dir/fajar)