Sebagian ulama mengatakan bahwa setan benar-benar makan bersama manusia sehingga ia tak merasa kenyang. Karena sesungguhnya setan pun makan dan minum seperti manusia. Meskipun manusia tidak dapat melihat setan makan dan bagaimana caranya. Namun Nabi SAW pernah menyatakan bahwa setan makan dengan tangan kirinya.
Pendapat ini dikuatkan dengan hadis riwayat Ahmad, bahwa suatu ketika Nabi Saw pernah menyantap makanan bersama enam orang sahabatnya, lalu datang seorang Arab badui dan ia ikut makan dua suapan tanpa menyebut nama Allah. Namun ternyata makanan itu justru menjadi tidak cukup.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, disebutkan juga bahwa setan dapat ikut makan malam bersama orang yang lupa menyebut nama Allah, tidak hanya itu, setan bahkan bisa menginap di rumahnya.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
Dari Jabir bin ‘Abdullah; Sesungguhnya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Jika seseorang menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya dan ketika hendak makan, maka setan berkata; “Kalian (bangsa setan) tidak bisa menginap dan tidak bisa makan!” Jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya, maka setan berkata; “Kalian bisa masuk dan bisa menginap.” Jika seseorang tidak menyebut nama Allah sewaktu hendak makan, maka setan berkata; “Kalian bisa menginap dan makan malam.” (HR Muslim)