Badai Krisis Global Makin Mengancam, Jokowi Terima Laporan 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF

  • Bagikan
Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) untuk pertama kalinya di Kantor Pos Cabang Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Rabu, 31 Agustus 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev --

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Badai krisis global yang tengah melanda banyak negara menjadi salah satu perhatian Presiden Joko Widodo.

Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk mengantisipasi apabila badai krisis global semakin memburuk dan berdampak pada perekonomian nasional.

Bahkan, Jokowi menyebut jika dirinya telah menerima informasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani jika sudah ada 28 negara antre jadi pasein IMF.

"Badai itu sudah datang, persiapan itu harus benar-benar detail," tegasnya.

Untuk itu, dia mendorong agar hubungan antar-kementerian/lembaga dapat diperkuat dalam menangani urusan perlambatan ekonomi dunia, krisis pangan, energi, dan keuangan.

"Nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak untuk berbicara yang berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badai nya itu datang, baik yang berkaitan dengan currency, dengan kurs, yang berkaitan dengan inflasi, yang berkaitan dengan growth, yang berkaitan dengan pangan kita, energi kita," tuturnya.

"Semuanya harus kita tes betul sampai plan A, plan B, plan C, plan D, semuanya harus ada, plan E, semuanya," kata Jokowi ditayangkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu 12 Oktober 2022.

"Yang paling buruk, yang buruk, semuanya harus kita hitung semuanya, sehingga sekali lagi, situasi makin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022 secara tertutup.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan