FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Petugas pemadam kebakaran Kota Makassar mesti berjuang keras memadamkan si jago merah. Berdasarkan data, dalam 3 hari minimal ada satu kasus kebakaran yang terjadi.
Data Dinas Pemadam Kebakaran Makassar menyebutkan hingga bulan September ada 120 kasus kebakaran yang terjadi sejak awal tahun 2022. Artinya dalam sebulan terjadi 13-14 kasus atau dalam 2-3 hari ada satu kasus.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Makassar Hasanuddin mengatakan penyebab kebakaran selama tahun 2022 ini beragam, paling banyak karena masalah listrik 69 kasus atau lebih dari 50 persen. Sisanya karena masalah kompor, tabung gas, lilin hingga sampah.
Adapun objek kebakaran paling banyak rumah tinggal, ada sekitar 154 rumah yang terbakar. Selebihnya 4 toko kios, 9 industri/perusahaan, satu gudang dan 44 kendaraan.
Beruntung selama 9 bulan ini tidak ada korban meninggal akibat kebakaran. Adapun korban terdampak akibat musibah kebakaran sekitar 592 orang (229 KK) dengan taksiran kerugian Rp15,69 miliar.
Jika dibandingkan dengan kasus kebakaran tahun-tahun sebelumnya, selama dua tahun terakhir ini mengalami penurunan. Di tahun 2017 ada 150 kasus, 2018 naik 209 kasus, 2019 naik lagi 305 kasus, 2020 turun 141 kasus dan tahun 2021 turun lagi 138 kasus.
"Kita berharap tahun 2022 ini kembali turun. Edukasi dan sosialiasi penanggulangan kebakaran menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya kasus kebakaran," kata Hasanuddin kepada Fajar.co.id, Senin (17/10/2022).
Hasanuddin menyebut edukasi pencegahan kebakaran bukan hanya dilakukan pihak Damkar Makassar. Komunitas dan perusahaan banyak melakukan hal yang sama, salah satunya PT Pertamina melalui program Kampung Safety.