FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Meskipun terbilang masih jauh, hawa Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 telah tercium sejak dini.
Sebelumnya, banyak yang menilai Gubernur terpilih yang akan datang akan lahir dari sektor Utara. Setelah beberapa periode sebelumnya lahir dari selatan.
Dosen Ilmu Politik Fisip Unhas (Universitas Hasanuddin) Makassar Sukri Tamma kepada fajar.co.id menuturkan, di sektor Utara setidaknya ada 3 nama yang memiliki peluang lebih ungggul dari beberapa tokoh yang ada.
Dari 3 tokoh yang dimaksud Sukri, mereka adalah Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Anggota DPR RI Rusdi Masse Mappasessu (RMS), dan Andi Iwan Aras.
"Sejauh ini yang disebut-sebut itu, ada Indah Putri Indriani, mungkin kalau dari Utara dengan batasan itu lebih banyak disebut selama ini ibu Indah. Apalagi beliau Ketua Golkar Luwu Utara dan dianggap salah satu tokoh perempuan yang cukup berhasil," ujar Sukri (28/10/2022).
Sementara untuk RMS, menurut Sukri cukup berpeluang besar. Mengingat, RMS memiliki basis di daerah Sidrap dan sekitarnya.
"RMS, iya. Ada peluang untuk itu, untuk maju. Karena ada NasDem kan. Dia pegang NasDem, kemudian dia punya basis minimal daerah Sidrap dan sekitarnya. Istrinya saat ini adalah Wakil Walikota Makassar," lanjutnya.
Sukri menambahkan, hal itu kalau memang NasDem ingin memajukan. Tapi juga bergantung pada hasil Pemilu nantinya. Misalnya usungan NasDem menang, itu bisa menjadi sebuah triger untuk perubahan konstalasi.
Sementara Andi Irwan Aras, kata Sukri. Juga memiliki peluang terbuka. Karena namanya sudah cukup terkenal sebagai tokoh Sulsel selama ini.
"Tentu semua yang punya potensi akan jalan, nanti pada ujungnya akan mengerucut. Itu juga terkait pada kecenderungan elektabilitas dari masyarakat dan kebijakan Partainya," ucapnya.
Adapun tokoh lain, kata Sukri. Walikota Palopo Judas Amir, meskipun sudah 2 periode, namun tidak ada tanda untuk maju.
"Kemudian Luwu Basmin Mattayang juga sudah dua periode, kalau Budiman kan masih satu periode Luwu Timur. Kalau Toraja saya belum mendengar, 2 Toraja ini saya tidak mendengar, meskipun pak Theofilus Allorerung itu sudah 2 periode karena pernah di Toraja Utara," tambahnya.
Sementara Enrekang, menurutnya juga belum ada tanda Muslimin Bando untuk maju bertarung di Pilgub. Adapun jika Andi Amran Sulaiman ingin maju, harus melihat adeknya terlebih dulu.
"Apakah Gubernur saat ini mau maju atau tidak. Jadi harus menunggu kondisi itu juga," bebernya.
"Karena kan selama ini, sejauh ini kita melihat bahwa beberapa upaya yang dilakukan oleh pak Andi Amran Sulaiman itu kan lebih terlihat ke Nasional. Entah Wapres dan lain sebagainya. Tapi yang jelas lebih ke nasional," sambungnya.
Nama Nurdin Halid juga tidak bisa dilupakan, peringkat kedua perolehan suara terbanyak di Pilgub 2018 menjadi modal penting bagi Waketum DPP Golkar itu.
Namun, Sukri tidak mengecualikan jika Amran Sulaiman ingin maju jadi Gubernur. Tapi, menurutnya harus ada kesepakatan dengan Gubernur saat ini.
"Karena kalau mereka maju bersamaan akan kontra produktif," pungkasnya.
(Muhsin/fajar)