FAJAR.CO.ID, SEOUL - Tragedi Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel) dalam perayaan Halloween, tidak hanya menewaskan ratusan orang setempat, tapi juga warga asing.
Setidaknya 19 warga negara asing (WNA) tewas dalam Tragedi Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel) pada Sabtu (29/10) malam.
Hingga Minggu (30/10) siang, jumlah korban jiwa pada insiden perayaan Halloween di ibu kota Korsel itu sudah mencapai 151 orang.
Namun, pihak berwenang Korsel memperkirakan jumlah korban jiwa pada insiden itu akan bertambah.
WNA yang meninggal diketahui berkebangsaan Iran, Uzbekistan, Tiongkok, Rusia, dan Norwegia. Namun, dari 19 WNA itu baru dua yang teridentifikasi.
Menteri Luar Negeri Korsel, Park Jin memerintahkan jajarannya segera memberi tahu kedutaan dari negara-negara yang warganya tewas dalam Tragedi Itaewon. Menurut dia, proses identifikasi korban masih berlangsung.
"Ada kemungkinan jumlah korban dari warga asing akan bertambah lagi," ujarnya seperti dikutip JPNN.com dari The Korea Herald.
Sampai saat ini Badan Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korsel masih bekerja.
"Kami akan segera melakukan tindakan lanjutan yang diperlukan mengenai korban dari warga asing," ujar Park Jin.
Itaewon merupakan kawasan permukiman di sebuah distrik bernama Yonsang-gu di Seoul, Korsel. Sekitar 100 ribu orang memenuhi kawasan itu untuk merayakan Halloween.
Mayoritas peserta perayaan Halloween adalah muda mudi. Mereka merayakan Malam Keramat itu tanpa mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
Perdana Menteri Korsel Han Duck-soo berencana menetapkan Distrik Yongsan-gu sebagai daerah khusus bencana untuk memudahkan penanganan terhadap para korban.
"Mengenai korban asing, kami akan secara aktif berkonsultasi dengam misi diplomatik luar negeri untuk memstikan tidak ada kekurangan dukungan," katanya. (jpnn/fajar)