Senada dengan Susiwijono, Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya kemaritiman Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida menyatakan G20 memberikan dampak maksimal dan langsung bagi masyarakat seperti peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta – 3,6 juta dan juga 600 ribu – 700 ribu lapangan kerja baru ditopang kinerja bagus sektor kuliner, fesyen, dan kriya.
"G20 harus membawa manfaat maksimal kepada masyarakat Indonesia khususnya dalam penguatan ekonomi pasca pandemi ini," ujarnya.
Ia mengungkapkan, dari sektor hospitality business, tingkat keterisian kamar hotel khususnya di Bali sudah melonjak tinggi dibandingkan dengan saat masa pandemi 2021 lalu.
"Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pada masa pandemi Covid 2021 lalu tingkat keterisian kamar hotel hanya sekitar 20 persen, kini sudah menyentuh angka di kisaran 70 persen. Serapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel, sudah mencapai sekitar 80 persen terhadap para pekerja yang saat masa pandemi dirumahkan," katanya.
Nyoman menyatakan, konsistensi capaian ini masih harus tetap dipantau dan dijaga kestabilannya dan diupayakan untuk ditingkatkan, terutama pasca G20. Mengingat masih adanya kondisi krisis global seperti inflasi, krisis pangan, energi, dan lain-lain yang juga berdampak terhadap Indonesia.
“Kami berharap KTT G20 bisa merumuskan berbagai kebijakan signifikan dan membantu persoalan-persoalan yang menyangkut pembangunan manusia dan kebudayaan di Indonesia," jelas Nyoman.