Eks Presiden FIFA Anggap Qatar Terlalu Kecil Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Nassser Al-Khater: Sepakbola Itu Milik Semua

  • Bagikan
Piala Dunia Qatar 2022

"Saya tegaskan, prioritas utama kami adalah membuat turnamen sangat sukses. Kami menanggapi kritik dengan cara yang jelas melalui media sehingga kami berharap pihak lain juga menilai kami secara profesional," tuturnya.

Terkait kedekatan Blatter-Qatar, perang kata-kata antara Blatter dan Qatar merupakan hal menarik. Pasalnya, pria asal Swiss itu diketahui sempat memiliki relasi dekat dengan Qatar.

Kedekatan antara Blatter dengan Qatar sebelumnya terjalin lewat Mohammed Bin Hammam, mantan ketua federasi sepakbola Qatar (1992-1996) dan Presiden AFC (2002-2011).

Dulu, Bin Hammam merupakan salah satu orang yang mendukung Blatter dalam pemilihan Presiden FIFA pada 1998 (ketika Joao Havelange pensiun).

Dalam buku The Secret World of FIFA: Bribes, Vote Rigging & Ticket Scandals yang ditulis Andrew Jennings, diungkapkan “Blatter mengatakan memiliki beberapa ‘sponsor minor’ (untuk kampanye), salah satunya Mohammed Bin Hammam”. Selepas itu, hubungan keduanya semakin akrab.

"Saya dikenal sebagai pendukung Blatter. Jelas bahwa saya adalah penasihatnya yang tulus. Dan, saya akan mengatakan, bahwa saya berkontribusi atas kesuksesannya," kata Bin Hammam dalam dokumenter FIFA Uncovered di Netflix.

Namun, perubahan mulai terjadi pada 2009. Bin Hammam mengaku mulai tak senang dengan Blatter karena merasa dikhianati.

"Pada 2009, ada pemilihan di Asia yang memperebutkan posisi saya di FIFA. Ada kandidat lain (Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa dari Bahrain) dan saya sangat terkejut karena Blatter mendukung dirinya," tuturnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan