Dikatakan Prima Gandhi, Pemerintah menargetkan luasan food estate di Kalimantan Tengah mencapai 60.000 hektare (ha), di Sumatera Utara 22 ha, di Nusa Tengara Timur 21.559 ha dan Papua 1.000.000 ha. Pemerintah optimis jika food estate ini terealisasi maka swasembada pangan dalam beberapa tahun kedepan akan terjaga.
“Fakta eskalasi produksi hampir dua kali lipat pada food estate menjadi optimisme pemerintah. Food Estate ini salah satu opsi untuk kita berdaulat dalam bidang pangan gitu,” ujarnya.
Di Kalimantan diketahui bahwa lahan existing yang berproduksi di bawah 3 ton sekarang mampu berproduksi menjadi 4 sampai 5 ton. Padahal, diketahui bersama bahwa lahan di Kalimantan mayoritas adalah lahan gambut.
“Tidak semua lahan di kawasan food estate berhasil meningkatkan produksi. Ada beberapa lahan di Papua yang gagal mencapai target produksi. Kuat dugaan kegagalan ini disebabkan lemahnya dukungan infrastruktur ekologis pada lahan tersebut,” jelasnya.
“Namun jika dihitung jumlah lahan yang gagal relatif sedikit dibanding yang mencapai target produksi,” tambahnya.
Selain swasembada pangan pokok, kata Prima Gandhi pemerintah harus mewujudkan swasembada protein hewani. Hal ini mengingat selain karbohidrat, protein merupakan zat pembangun sel tubuh yang penting bagi tumbuh kembang manusia.
“Jika kedepan negara ini ingin memiliki generasi berkualitas dan berdaya saing maka swasembada protein adalah jalannya.
Dari berbagai literatur akademik kita mengenal dua jenis protein yaitu protein nabati dan hewani,” ungkapnya.