Menjaga Kelestarian Leang Panning

  • Bagikan
Gua bersejarah ini tempat ditemukannya kerangka Besse

FAJAR.CO.ID, MAROS -- Leang Panning, Desa Wanua Waru, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros kini menjadi potensi wisata menjanjikan. Gua bersejarah ini tempat ditemukannya kerangka Besse.

Hal itu menjadikan Wanua Waru sebagai desa prasejarah.
Besse, oleh arkeolog merupakan wanita muda dengan umur diperkirakan 18 – 20 tahun, hidup sekitar 7.300 tahun lalu. Kerangka Besse ditemukan pada 2015 lalu dan diyakini sebagai DNA tertua di kawasan Wallacea.

Leang artinya gua dan Panning adalah kelelawar. Masyarakat menamai gua tersebut Leang Panning karena goa ini dihuni ratusan hingga ribuan kelelawar.

Menurut cerita masyarakat, gua skalatmit dan stalagtit ini pernah dihuni manusia pada masa lampau. Saking luasnya, masyarakat lampau disebut pernah menjadikan gua tersebut sebagai pasar.

Leang Panning merupakan tempat hunian manusia prasejarah. Penelitian yang telah dilakukan sejak 2014-2019 memberi data cukup akurat mengenai kehadiran manusia yang menghuni gua tersebut yang disebut Toala.

Para peneliti menemukan satu kerangka manusia pada kedalaman 190 sentimeter di mulut gua pada 2015 lalu. Berbagai temuan seperti alat dari batu dan tulang yang pernah digunakan manusia prasejarah.

Leang Panning menjadi salah satu situs terpenting di Sulsel yang dapat menjelaskan sejarah peradaban manusia di Sulsel.

Peneliti Kerangka Besse Prof Akin Duli menceritakan penemuan kerangka ini saat dirinya menjadi pembimbing mahasiswa yang melakukan survei di gua-gua.

Leang Panning dinilai potensial dijadikan sebagai tempat riset karena dari segi morfologi, gua itu memungkinkan dihuni manusia pada masa lampau. "Gua ini juga sangat sejuk dan dekat dengan air sungai yang sangat jernih. Sangat memungkinkan ditempati manusia pada masa lampau," kata Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas) ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan