"Petani kita juga diberdayakan melalui pendampingan teknis dari petugas sehingga petani dapat memiliki ilmu, pengetahuan dan teknologi dalam memproduksi benih. Sehingga mereka dapat mendorong peningkatan penggunaan benih unggul bermutu di tingkat petani yang akan berdampak pada peningkatan produksi pertanian secara berkelanjutan," ungkap Andi Sudirman.
Dirinya juga mengapresiasi PT Pupuk Indonesia yang selama ini menjamin ketersedian pupuk yang dibutuhkan petani.
"Benih dan pupuk adalah dua hal yang jadi kebutuhan pokok petani. Kita beruntung pemerintah daerah dan BUMN dalam hal ini PT Pupuk Indonesia bisa bersinergi," kata Andi Sudirman.
Keberpihakan ke Petani

Dosen Ekonomi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Murtiadi Awaluddin menyebut sumber daya dalam sektor pertanian memang melimpah. Baik dari segi keahlian, maupun lahan.
"Kelangkaan pupuk sering kali jadi masalah petani. Penyebabnya beragam, bisa karena regulasi maupun subsidi yang tak merata," terang Murtiadi.
Peningkatan ketahanan pangan harus disokong, dan cara utama dengan menghilangkan dahulu masalah kelangkaan pupuk bagi petani. Salah satu caranya dengan mempermudah izin edar bagi produk yang sesuai dan aman bagi lahan.
Pengamat Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Syamsuri Rahim menjelaskan dengan dijadikannya bahan pangan sebagai prioritas utama merupakan pilihan yang benar. Meski begitu, pemerataan subsidi harus menjadi fokus utama yang harus dicarikan solusi.
Stok pangan yang saat ini menunjukkan tren positif menjadi nilai tambah sektor ini dapat menjadi prioritas dalam menekan laju resesi. "Ini harus seiring dengan menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dalam menghasilkan produk yang baik," terangnya.