Stop Panik! Lakukan Mitigasi Finansial Hadapi Ancaman Resesi, Begini Caranya

  • Bagikan
Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan

Selisihnya dapat digunakan untuk melunasi utang. Jika utang sudah lunas atau nilainya berkurang maka akan lebih leluasa menyiapkan dana darurat dan asuransi, lalu bisa berinvestasi.

“Risiko finansial yang besar kebanyakan berasal dari kebutuhan dana berjumlah besar dan cepat untuk biaya pengobatan atau berhentinya sumber pendapatan secara mendadak karena pencari nafkah tidak dapat lagi bekerja atau tutup usia. Peran asuransi adalah menjaga kondisi finansial keluarga dari dua risiko besar tersebut. Bagi yang sudah memiliki asuransi dapat meninjau kembali apakah nilai proteksinya sudah memadai dalam menghadapi resesi,” sebut Ken.

Resesi ekonomi global memang telah membuat kekhawatiran di banyak negara. Namun demikian, perekonomian Indonesia masih tumbuh positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi negara masih mampu tumbuh lebih dari 5% (year on year) pada kuartal III-2022. Ini adalah berita menggembirakan dan memberikan semangat pada masyarakat, akan tetapi kita tetap perlu waspada akan ketidakpastian global.

Salah satu hal yang dapat terjadi sebagai dampak ketidakpastian global ini adalah potensi terjadinya kenaikan suku bunga demi memperlambat inflasi. Ketika suku bunga naik dapat membuat perlambatan ekonomi. Dampak yang akan dirasakan adalah kemampuan daya beli melemah karena berkurangnya penghasilan dan pengeluaran yang tinggi akibat harga kebutuhan pokok naik secara berkepanjangan.

Founder of @ladybossproject.id Kelly Patricia mengatakan informasi resesi kadang enggan diketahui oleh sebagian masyarakat karena dirasa dapat menimbulkan kekhawatiran. Namun menurut Kelly, memiliki pengetahuan mengenai dampak resesi ekonomi akan membantu melakukan antisipasi menghadapi perubahan kehidupan yang dapat terjadi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan