FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Program Business Gathering and Mini Expo Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Jeddah menghasilkan kontrak bisnis yang menggembirakan. Kegiatan temu bisnis di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah pada Selasa (29/11) tersebut menghasilkan kontrak ekspor 1.043.750 USD atau senilai Rp 16,4 miliar.
Gubernur Khofifah mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan di Jeddah merupakan upaya membuka market dan memberikan fasilitas bagi pelaku usaha Jatim. Hal itu sebagai upaya Pemprov Jatim dalam mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya untuk UKM.
”Kita memang membidik market Jeddah yang sangat strategis agar produk UKM kita khususnya di bidang makanan dan minuman bisa dapat akses market di Arab Saudi,” ujar Khofifah.
Dengan melibatkan Kadin, difasilitasi KJRI di Jeddah, para pelaku UKM Jatim dipertemukan dengan sekitar 40 pelaku usaha dari Jeddah agar bisa saling menggali potensi perdagangan antar kedua belah pihak.
”Gathering and Mini Expo di Jeddah menghasilkan kontrak bisnis mencapai Rp 16,4 miliar,” terang Khofifah.
Angka tersebut dihasilkan dari tujuh kesepakatan perdagangan dalam bidang makanan dan minuman. ”Ada pernyataan dari Managing Director IMF bahwa pada 2023 ekonomi dunia akan gelap menuju suram. Kita optimistis dan tidak ingin hal itu terjadi. Maka upaya membuka market, mendorong ekonomi tumbuh, adalah prioritas yang kami lakukan agar hal itu tidak sampai terjadi,” ujar Khofifah.
”Dan yang kita sasar untuk bisa tumbuh adalah UKM agar mereka tetap survive memperluas market. Dan yang terpenting karena UKM Jatim berkontribusi 57,81 persen untuk PDRB Jatim,” ucap Khofifah.
Gubernur Khofifah memastikan bahwa pelaku usaha yang berinvestasi, kerja sama, maupun berdagang dengan Jatim tidak akan merasa kecewa dan dijamin akan menguntungkan. Terutama karena kondisi ekonomi Jatim sangat progresif dan impresif.
Konsulat Jenderal RI untuk Jeddah Eko Hartono menyambut baik kedatangan rombongan Pemprov Jatim yang melakukan penjajakan bisnis dengan Jeddah. Tren perdagangan Indonesia ke Jeddah sejauh ini sangat tinggi. Sehingga dia optimistis bahwa kegiatan itu akan mendongkrak ekspor produk Jatim ke Jeddah.
”Dalam kesempatan ini kami mengundang 40 pengusaha lokal setempat untuk melakukan penjajakan peluang kerja sama dengan pelaku usaha Jatim. Insya Allah kegiatan ini akan meningkatkan produk UKM Jatim masuk ke pasar Jeddah dan Arab Saudi,” papar Eko.
Pihaknya pun berkomitmen untuk mendukung dan memberikan support demi kelancaran dengan perdagangan antara Jatim dengan Jeddah, Arab Saudi. Sebab, dengan peningkatan perdagangan tersebut tentu akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Arab Saudi. (jpg/fajar)