Hujan Abu sampai Malang, Status Gunung Semeru Naik jadi Awas

  • Bagikan
ANTAU NONSTOP: Personel BPBD memantau aktivitas Gunung Semeru dari Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, kemarin (4/12). Gunung Semeru kembali memuntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur lebih dari 12 km. (MUHAMMAD SIDKIN ALI/JAWA POS RADAR SEMERU)

Khofifah meminta masyarakat patuh terhadap peringatan dan arahan petugas di lokasi. Saat ini Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim dan relawan telah bergerak menuju lokasi erupsi untuk melakukan evakuasi dan membantu penyiapan logistik.

”Kami telah berkoordinasi dengan bupati Lumajang guna mengawal langsung upaya penanganan bencana erupsi Gunung Semeru,’’ kata Khofifah.

Penanganan bencana Gunung Semeru menjadi prioritas utama Pemprov Jatim. ”Sore ini tim BPBD Jatim mulai mengirimkan bantuan, baik kebutuhan pokok masyarakat terdampak maupun relawan,’’ imbuhnya.

Menurut laporan yang diterima BPBD Jatim hingga pukul 14.10 WIB kemarin, material APG terpantau di Curah Kobokan. Hal itu diikuti oleh penurunan aktivitas yang terpantau seismograf.

Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD Lumajang untuk mendata kebutuhan pengungsi.

Selain itu, untuk meminimalisasi bahaya abu vulkanis di lokasi pengungsian, BPBD Jatim telah mengirimkan masker dan membantu evakuasi warga menuju titik pengungsian.

Gatot meminta masyarakat tidak berkegiatan dalam jarak 19 kilometer dari lokasi wilayah erupsi. Sebab, hingga kemarin guguran awan panas mencapai 17 kilometer. ”Tetap gunakan masker selama kegiatan,’’ kata Gatot.

Erupsi Semeru juga berdampak pada hujan abu di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, kemarin. Abu sempat menyelimuti kawasan Desa Tirtomarto dan sekitarnya.

’’Tetapi, tidak terlalu banyak. Material abunya tipis-tipis pagi tadi,” kata Dayu Kriswanda, 31, warga Desa Tirtomarto, kepada Jawa Pos Radar Malang kemarin sore.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan