Abu vulkanis tertiup angin dari arah gunung ke barat daya. Saat pagi, kawasan dengan julukan Bakroto itu pun tertutup mendung tanpa hujan. Sebab, abu vulkanis masih berada di udara. Perlahan, material abu turun di kawasan Tirtomarto dan sekitarnya.
Erupsi itu terjadi lagi setelah satu tahun, pada tanggal yang sama, 4 Desember 2022. ’’Tahun lalu juga begini. Tetapi, yang dulu lebih parah. Kalau sekarang hujan abunya tipis. Tetapi, karena bercampur dengan hujan air, agak sulit membersihkannya.’’
Dari pantauan di lokasi, aktivitas warga Ampelgading berjalan seperti biasa. Lalu-lalang kendaraan di sekitar kantor Kecamatan Ampelgading berlangsung normal. Warga pun tidak panik meski ada hujan abu. Camat Ampelgading Stefanus Lodewyk Horsayr mengamini.
’’Untuk sementara Ampelgading aman. Akvititas warga juga normal. Tetapi, memang hujan abu tipis bareng dengan hujan gerimis,” ujar Stefanus saat dikonfirmasi terpisah kemarin sore.
Kecamatan Ampelgading memang berada di kaki Gunung Semeru. Sama seperti Pronojiwo, kawasan terdekat Ampelgading dengan Semeru adalah Desa Argoyuwono. Tetapi, muntahan erupsi terbesar tidak mengarah ke Argoyuwono.
Letusan Semeru mengarah ke Kabupaten Lumajang. ’’Semoga kondisi ini segera pulih dan normal kembali seperti sedia kala,” ucapnya.(jpc/fajar)