“Bos anda sendiri yang mengatakan perputaran uang nasional di DKI 70-80%, ya udh pasti lah dampak pandeminya lebih besar. Logikanya kemana coba? ,” tutur Hasbil.
Tak ingin kalah, Dedek kemudian membalas dengan menjelaskan, perputaran uang nasional 70-80 persennya ada di DKI, itu berarti DKI diuntungkan secara fiskal dan baik buruknya DKI berdampak ke daerah lain.
Dia menyebut, DKI sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, tidak heran APBD-nya fantastis. Itupun tetap gagal.
Tak sampai disitu, Hasbil kembali memberikan balasan menohok. Menurutnya, justru karena dampak pandemi sangat luar biasa di DKI dan pemulihannya tidak bisa di samakan dengan provinsi lain.
“Butuh waktu. Nasional saja tergopoh-gopoh membangkitkan kembali perekonomian nasional, padahal di sokong APBN yang besar. Seperti data yang saya tampilkan, itu harus dipulihkan,” tandasnya. (selfi/fajar)