Pemerintah Tarik Biaya Cukai Plastik dan Minuman, Legislator PDIP Sebut Demi Meminimalisir Angka Penderita Diabetes

  • Bagikan
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menilai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mematok cukai dari produksi plastik dan minuman bergula dalam kemasan atau MBDK merupakan langkah tepat.

Menurutnya, kebijakan tersebut tidak dilihat semata-mata untuk menambah pendapatan negara, tapi juga sebagai pengingat bagi semua pihak bahwa plastik dan MBDK itu sesungguhnya adalah produk yang ‘berbahaya’.

“Tentunya kita menyambut baik keputusan presiden itu. Karena itulah kita berharap penarikan cukai dari kedua pos tersebut bisa menjadi pengingat bagi kita semua bahwa sebenarnya plastik dan MBDK itu adalah produk yang beresiko,” kata Rahmad Handoyo kepada wartawan Jakarta, Kamis (15/12/2022), dikutip laman resmi DPR RI.

Legislator Fraksi PDI-Perjuangan ini berharap agar pemberlakuan cukai di kedua pos tersebut bisa menjadi bahan edukasi bagi masyarakat.

Ia mengatakan, diduga kuat akibat mengkonsumsi berlebihan makanan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi, saat ini sebanyak 13 persen dari jumlah peduduk Indonesia terkena penyakit diabetes.

“Kenyataan ini 13 persen penduduk Indonesia terkena diabetes—sungguh berbahaya. Apalagi, diabetes itu adalah ibu dari berbagai penyakit lainnya seperti kerusakan pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf. Diabetes juga dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf dan lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut kata dia, akibat penyakit diabetes yang pada gilirannya memunculkan berbagai penyakit lainnya tersebut dampaknya sangat besar jika dilihat dari sisi ekonomi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan