“Tak satupun bos besar industri sawit yang bergerak dari hulu sampai hilir diseret ke pengadilan,” ucapnya dalam akun YouTube-nya yang dibagikan melalui akun Twitternya, Sabtu, (7/1/2023).
Para bos besar industri sawit kaya dia tetap dibiarkan bebas merdeka.
“Padahal jelas sekali merekalah atau pihak yang paling diuntungkan oleh tsunami harga minyak goreng yang terjadi pada bulan april tahun lalu,” ungkapnya.
Dia mengungkit, peristiwa ini memicu kepanikan yang luar biasa, sebagaimana diketahui pada sekitar 2022 tahun lalu harga minyak goreng naik sampai berkali-lipat dan bahkan di banyak tempat hilang dari pasaran.
Hal ini terjadi karena produksi diserap dan dijual ke pasar internasional oleh para konglomerat.
Namun kenyataannya mereka tak disentuh oleh aparat penegak hukum, yang tangkap dan diseret ke pengadilan adalah konsultan yang bekerja untuk pemerintah dan para profesional yang bekerja di industri sawit. (selfi/fajar)