Pesona Onrust, dari Arkeologi Peninggalan Belanda, Makam Maria, hingga Perburuan Harta Karun

  • Bagikan
Pulau Onrust

Ombak yang tenang. Kapal Motor perlahan meninggalkan dermaga dan membelah lautan. Melintas di bawah jembatan Pantai Indah Kapuk II. Dari kejauhan, gedung pencakar langit berdiri megah.

Sesekali gelombang kecil menghempas kapal.

Dari balik ruangan kemudi, kedua tangan pria yang wajahnya dibaluti bulu lebat itu berada di kemudi kapal. Matanya mengawasi deretan rumpon dan perahu nelayan di sekitarnya.

Kedua ujung bibir pria itu meninggi, memperlihatkan deretan giginya. Ia tersenyum.

Si brewok sesekali melambaikan tangannya ke arah nelayan yang berada di atas perahu saat berpapasan di tengah laut di antara deretan rumpon yang dilalui kapal yang dikemudikannya.

Hampir 30 menit perjalanan. Kapal yang membawa kami singgah terlebih dahulu di Pulau Cipir. Dilanjutkan ke Pulau Onrust yang memang jaraknya sekitar 100 meter.

Nama 'Onrust' sendiri diambil dari bahasa Belanda yang berarti 'Tidak Pernah Beristirahat' atau dalam bahasa Inggrisnya adalah 'Unrest'. Namun ada juga sumber lain yg mengatakan bahwa nama Onrust tersebut diambil dari nama penghuni pulau yang juga masih keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Walck.

Pulau ini terdapat banyak peninggalan benda arkeologi pada masa kolonial Belanda.

Dalam perjalanan kali ini FAJAR.CO.ID bertemu dengan salah seorang pemandu wisata di Taman Arkeologi Onrust, Kepulauan Seribu, Ridwan Saide.

Ia pun mengajak untuk mengenal lebih jauh sejumlah peninggalan arkeologi yang berada di museum di pulau tersebut.

Pria yang senang memakai topi rimba ini banyak menjelaskan keberadaan Pulau Onrust. Tak hanya itu, pria keturunan Bugis ini pun mengajak FAJAR.CO.ID ke kompleks pemakaman di pulau itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan