Pesona Onrust, dari Arkeologi Peninggalan Belanda, Makam Maria, hingga Perburuan Harta Karun

  • Bagikan
Pulau Onrust

Di kompleks tersebut terdapat makam Maria van de Veldes Lijk. Di nisannya terpahat penggalan puisi berbahasa Belanda.

"Mayatnya terkubur

Walaupun dia pantas hidup

Bertahun-tahun lamanya

Seandainya Tuhan

Berkenan demikian

Namun, rupanya Jehova menghalangi itu dengan kematiannya

Maria hilang, Maria tiada lagi," demikian penggalan puisi tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Ridwan Saide saat memandu pengunjung Pulau Onrust

Di pulau ini, FAJAR.CO.ID juga bertemu salah seorang warga di pulau ini. Saat itu, ia sibuk melayani sejumlah pembeli di warungnya yang berada di Pulau Onrust. Amir merupakan penjaga Pulau Onrust. Pria bersuku Bugis ini merupakan generasi kedua yang menjaga pulau ini.

Ia mengenang, medio 1987 banyak orang yang mencari harta karung di pulau ini. Ia pun menceritakan pengalamannya saat itu.

Suara dentingan linggis beradu dengan bebatuan terdengar jelas di telinga Amir (71). Di tengah kegelapan, ia pun menuju ke salah satu sudut pulau yang dijaganya, mencari sumber suara itu.

Betapa kagetnya Amir, dia menjumpai tiga orang yang sedang melakukan pencarian harta karun. Medio 1987, perburuan harta karun marak di salah satu gugusan Kepulauan Seribu, Pulau Onrust. Saat itu, pulau ini banyak ditumbuhi rerumputan liar dan semak belukar.

Ia meneruskan pekerjaan yang pernah diemban ayahnya, Ambo Asse, sebagai penjaga Pulau Onrust.

Amir menceritakan, sebelum menginjakkan kakinya di Pulau Onrust, ayahnya itu meninggalkan kampung halamannnya di Kabupaten Bone dan bermukim di Kota Makassar. Kabupaten Bone dan Ibu Kota Provinsi Sulsel itu, berjarak kurang lebih 131,5 kilometer.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan