Menurutnya, pemilik masing-masing perusahaan begitu pun dengan Menteri Perdagangan (Mendag) tak mungkin tidak mengetahui permainan itu.
Gigin juga membeberkan bos perusahaan industri sawit yang bergerak dari hulu sampai hilir dalam pemerintahan yaitu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan.
“Kita ketahui di pemerintahan sendiri ada bos perusahaan sawit, industri sawit yang bergerak dari hulu sampai hilir yaitu Luhut B Panjaitan Menko Maritim dan Investasi,” bsbernya.
Selain itu dia juga membeberkan tiga nama bos perusahaan industri sawit yang masuk salah satu orang terkaya di Indonesia.
Dalam persidangan terungkap bahwa grup-grup perusahaan yang diuntungkan oleh aksi pelanggaran domestik market obligation tersebut ada beberapa grup perusahaan.
Pertama, Wilmar Group terdiri dari PT Wilmar Nabati Indonesia, PT Multimas Nabati Asahan, PT Sinar alam Permai, PT Multimas Nabati Sulawesi, PT Wilmar Bioenergi Indonesia,
Keuntungan yang dinikmati oleh Wilmar Group ini adalah Rp1,69 Triliun.
Salah satu bos besar Wilmar grup ini adalah seorang pengusaha Indonesia asal Medan yaitu Martua Sitorus yang sudah puluhan tahun bahkan menghabiskan sebagian besar dari hidupnya di Singapura.
Martua Sitorus dengan nama asli Thio Seeng Haap merupakan salah satu pendiri sekaligus Chief Operating Officer (COO) PT Wilmar International, Ltd.
Martua Sitorus adalah orang terkaya ke-14 dengan total kekayaan $2,85 miliar atau setara dengan Rp 40,75 triliun versi Data Indonesia.id.
Wilmar grup sendiri bukanlah perusahaan Indonesia tapi perusahaan Singapura, bermarkas atau berkantor pusat di Singapura dan di terdaftar di bursa Singapura.