Sandiaga punya peluang, begitu juga Anies yang telah dipopulerkan oleh Nasdem di Sulsel. Sehingga Anies dan timnya harus menjaga basis dan popularitas di tengah persaingan dengan kandidat lain.
Analis politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Prianto menganggap Sandiaga hengkang dikarenakan kehadirannya di Gerindra sepertinya tidak bersifat saling menguntungkan.
"Justru beberapa elite Gerindra seperti kurang happy dengan kehadiran Sandi, terutama setelah Sandi merepresentasi Gerindra di KIB," anggap dosen Unismuh Makassar ini.
Soal kepindahan Sandi ke PPP, tinggal menunggu waktu saja. Kalaupun Sandi dipasangkan dengan Ganjar, maka captive market pemilih Ganjar di Sulsel tidak langsung berubah. "Ganjar tetap dianggap representasi nasionalis," tuturnya.
Soal identifikasi genealogis Sandi sebagai putra Sulsel, tidak banyak membantu. Secara de facto, pemilih Sulsel paham bahwa Sandiaga bukan putra daerah atau memiliki kekerabatan langsung dengan asal-usul Bugis-Makassar.
"Klaim seperti itu hanya muncul di momen Pilpres saja, Sandi tidak merawat langsung pertalian darah warga Sulsel," ucap Luhur. (ams/zuk/fajar)