"Sekarang saya bisa isi ulang sendiri baterainya atau isi di SPBLU yang ada di dermaga 1. Semenjak pakai perahu listrik, Alhamdulillah pendapatan membaik, setidaknya ada yang bisa kami tabung," ungkapnya.
Perahu listrik yang kini dipakai, kata Sunardi selalu jadi incaran wisatawan. Selain itu, perahunya acap kali jadi angkutan siswa dari Kampung Berua untuk ke sekolah mereka yang ada di wilayah luar kawasan Rammang-rammang.

Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam ikut memberikan apresiasi atas bantuan PLN dalam mendukung Kawasan Wisata Geopark Maros Pangkep dengan menghadirkan perahu listrik.
"Keunggulan dari perahu listrik sendiri adalah suaranya senyap, sehingga pengunjung dapat lebih nyaman berwisata di sini," jelas Chaidir.
"Kami optimis dengan kerjasama yang melibatkan berbagai elemen dan stakeholder, Rammang-rammang bisa menjadi kawasan green tourism dengan 100 persen kapal listrik," tandasnya
General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menyebut bantuan perahu listrik ke objek wisata Rammang-rammang diberikan sebagai bentuk dukungan PLN terhadap Geopark Maros Pangkep yang sudah tercatat sebagai warisan dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa atau UNESCO Global Geopark.
Dengan hadirnya perahu listrik, nantinya diharapkan wisata Karst Rammang-rammang agar menjadi kawasan wisata hijau yang diakui dunia.
"Kami turut mendukung kebangkitan sektor pariwisata, PLN ingin menjadi bagian di dalamnya dalam menyediakan energi bersih dan perahu listrik yang tentunya ramah lingkungan," ungkap Andy.