Pemeriksaan forensik juga dilakukan oleh polisi atas data penjelajahan dan obrolan WhatsApp mereka yang dihapus, yang selanjutnya mengonfirmasi bahwa mereka meninggalkan rumah untuk pergi ke Korea Selatan demi berjumpa BTS.
Yang mengejutkan, semua sudah dipersiapkan sedetail mungkin. Para ABG tersebut melakukan riset online menyeluruh tentang Korea Selatan, termasuk hal-hal yang harus dilakukan, jenis pakaian yang akan dikenakan, hal-hal yang harus dihindari, dan sebagainya.
Setelah mengetahui informasi tersebut, polisi gencar melakukan pencarian terhadap keduanya yang lokasinya terlacak hingga Lahore yang berjarak 1.200 kilometer dari rumah mereka.
Kedua ABG itu pergi ke Lahore dengan kereta api. Polisi yang bertanggung jawab atas penyelidikan kemudian menemukan bahwa kedua gadis remaja tersebut berada dalam tahanan polisi di Lahore.
Keduanya ditemukan oleh seorang polisi yang berpatroli di sebuah stasiun kereta api. Mereka tampak dalam kondisi yang menyedihkan dan berusaha menyamar sebagai anak laki-laki sehingga mereka terabaikan.
Dari keterangan kedua remaja itu kepada polisi, mereka nekat melarikan diri karena selama ini mereka merasa orang tua mereka terlalu cuek terhadap anak. Mereka pun ingin menjalani hidup dengan cara mereka sendiri.
Inspektur senior Karachi mengatakan bahwa mereka telah mengatur dengan polisi Lahore untuk berkoordinasi membawa pulang gadis-gadis remaja ini. Dia lebih lanjut mendesak orang tua untuk memantau aktivitas online remaja tersebut. Saat ini, keduanya dikabarkan dalam keadaan sehat.