Warganet yang Pernah Tuding HMI Ormas Binaan PKS dan Kadrun Menilai Anies Tak Beradab Menjelekkan Bangsanya Sendiri di Forum International

  • Bagikan
Anies Baswedan dan Yenny Wahid

Menurut Anies, ia dan Yenny Wahid diundang membicarakan reformasi di Indonesia. "Senang bisa kembali berdiskusi dan berbagi pendapat di forum ini. Berbagi panel dan berdiskusi dengan teman-teman lintas negara terkait outlook politik negara-negara di Asia Tenggara. Kali ini, kami diundang untuk membicarakan Reformasi di Indonesia," beber calon presiden usungan Partai NasDem ini.

Anies menjelaskan, di tahun ini Indonesia akan memperingati 25 tahun reformasi. "Tahun ini, 2023, Indonesia akan memperingati 25 tahun gerakan Reformasi sejak tahun 1998, yang menandai berakhirnya rezim otoriter dan dimulainya sistem demokrasi baru," bebernya.

Dia berharap agar perlu dilakukan upaya dan diskusi untuk mengenal, memahami, dan memperbaiki hal yang menjadi isu-isu persatuan di negara. "Dengan segala pandangan politik yang ada saat ini, perlu dilakukan upaya dan diskusi mengenai bagaimana cara kita mengenal, memahami, dan memperbaiki hal yang menjadi isu-isu persatuan di negara," urainya.

Dalam presentasinya di acara diskusi panel lembaga ISEAS Yusof Ishak – Regional Outlook Forum 2023 di Singapura itu, Anies menyebut pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur itu dalam konteks demokrasi atau proses politiknya minim peran serta atau keterlibatan dan partisipasi publik. Hal itu sebagai ironi demokrasi karena justru memperlihatkan tanda bahwa demokrasi tidak dipraktikkan secara utuh.

Pernyataan ini menyambung presentasi dari Yenny Wahid yang memaparkan soal indikasi menurunnya kualitas demokrasi di Indonesia, yang sinyalnya muncul dari melemahnya peran serta atau partisipasi publik dalam setiap proses pembuatan keputusan atau kebijakan publik oleh pemegang kekuasaan. (eds)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan