Hanya saja, menurutnya penggunaan KTP yang diaturkan hanya bisa terjaga pada Pangkalan dan Agen. Tahapan toko atau pedagang eceran tak lagi menjadi ranah pengawasan pihaknya.
"Dari 2016 sudah diterapkan, cuma penyalur terakhir dari Pertamina adalah agen, setelah sampai ke toko tak lagi ranah kami," terangnya.
Meski begitu, pihaknya tetap menyambut baik adanya kebijakan guna memperketat kesuskesan subsidi tepat. Taufiq berharap agar dicoba supaya nanti tidak ada yang pakai secara berlebihan atau subsidinya sesuai dengan yang diperuntukkan.
"Tapi sejauh ini pemerintah itu baru sekadar wacana mencari formulasi yang pas untuk diterapkan dengan pas," tutur Taufiq.
Terpisah, Guru Besar Fakultas Ekonomi Unhas Prof Hamid Paddu menjelaskan pembelian elpiji 3 Kg menggunakan KTP merupakan langkah baik yang dilakukan. Ini guna menjaga kesalahan target subsidi.
Sehingga, kebijakan ini bersifat afirmatif sebagai strategi pemerintah. Apalagi, di lapangan, kontrol terhadap sasaran subsidi masih sulit dilakukan.
"Sebab, jika target masih terus salah, maka pemerintah akan lebih banyak mengeluarkan dana, makanya ini sebagai salah satu langkah lagi," paparnya.
Terkait pendistribusian elpiji 3 kilogram per Januari 2023 di Sulsel berjalan dengan normal dan lancar ke 154 Agen. Sementara, ketahanan stok epliji 3 kilogram (coverage day) rata-rata selama 5,1 hari atau stok 11.400 metrikton. (fni/zuk/fajar)