Korban Gempa Turki Bisa Tembus 20 Ribu Jiwa, Indonesia Kirim Dokter dari Sulsel

  • Bagikan
Grafis gempa Turki

Sementara itu, Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RS Unhas, dr Petrus Johanes SpOT, mengatakan untuk saat ini persiapan keberangkatan ke Turki bersifat tentatif (sementara) karena masih dalam tahap pembahasan. Juga masih perlu koordinasi lebih lanjut dengan pusat krisis kesehatan.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Prof drg Muhammad Ruslin, MKes PhD SpBM(K) mengatakan ada beberapa tim Unhas yang akan bergabung dengan tim yang juga berasal dari kota dan negara lain.

"Selain ortopedi, dr Sakti, dr Petrus, dr Jainal, dan ada juga dari dokter anastesi dari FK Unhas yang akan bergabung," kata dia.

Kemungkinan jumlah tim medis akan bertambah. Sekarang dalam tahap registrasi, dibuatkan surat tugas dan sebagainya. Situasi ini sama seperti gempa Jawa Barat. Kala itu, Tim Fakultas Kedokteran (FK) Unhas langsung bergabung.

Untuk gempa Turki-Suriah, ada persiapan lebih dahulu, sebab akan bergabung dengan timantar negara. "Untuk sekarang masih menunggu informasi dari pusat, kapan harus bergabung dan bagaimana persiapan mereka di sana," ujarnya.

Kirim Bantuan

Gempa dahsyat di Turki dan Suriah memang mengundang empati dunia. Pemerintah RI juga siap membantu. Komitmen itu disampaikan Wapres KH Ma’ruf Amin saat kunjungan kerja di proyek smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, kemarin.

Ma’ruf mengatakan, semua negara tentu memiliki komitmen untuk saling membantu. Khususnya ketika ada negara yang mengalami musibah atau bencana yang cukup besar.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan