FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Selepas perhelatan akbar Moto GP 2022 di Sirkuit Mandalika, Pulau Lombok mulai menyita perhatian dunia, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
Menariknya, selain memiliki panorama yang indah, pulau ini masih menyimpan kekayaan budaya warisan leluhur yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Hal ini bisa terlihat apabila kita mengunjungi Dusun Sade.
Dusun ini merupakan cerminan Suku Sasak, baik dari segi bangunan maupun kehidupan masyarakatnya.

Oleh karena itu, dusun yang terletak di Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu desa wisata yang wajib dikunjungi.
Amak Vano, salah satu penghuni Dusun Sade menjelaskan, Sade mempunyai arti yaitu kesadaran.
Dalam suku sasak yang akan mewarisi rumah yaitu anak bungsu khususnya pria, kemudian untuk anak sulung pergi keluar untuk membuat rumah di persawahan.
Jumlah penduduk di desa ini sekitar 700 jiwa yang merupakan orang asli suku sasak dan terdiri dari 150 rumah dari 150 kepala keluarga.
“Banyak tradisi unik yang ada di Dusun Sade, diantaranya, kawin lari atau kawin culik. Disebut kawin lari atau kawin culik karena dalam tradisi suku sasak tidak diperbolehkan untuk melamar atau tunangan karena itu melanggar adat dan itu juga dianggap tidak menghormati orang tua disini,” ujar Amak Vano.

Kawin lari diartikan sebagai kawin suka sama suka antara pria dan wanita asalkan saling cinta.
Sedangkan kawin culik adalah kawin antar sepupu yang diartikan apabila antara pria dan wanita sama-sam tidak menyukai, itu bisa dipaksa asalkan masih ada ikatan hubungan keluarga.