Hampir semua partai tak menggunakan dana kampanye seperti yang dilaporkan ke KPU. Ini terjadi karena ada banyak pembiayaan kampanye yang tak masuk dalam pelaporan dana kampanye.
"Karena aliran dananya tak melewati rekening parpol. Untuk itu, Bawaslu perlu menggandeng PPATK untuk meneropong penggunaan dana itu," singkat mantan komisioner KPU Makassar itu.
Berdasarkan dokumen tahun lalu, berikut rincian LPPDK 16 Parpol di Sulsel pada pemilu 2019 lalu.
PKB
Penerimaan: Rp 252.000.000
Pengeluaran: Rp 250.198.403
Saldo akhir: Rp 180.597
Gerindra
Penerimaan: Rp 4.230.388.573
Pengeluaran: Rp 4.225.388.573
Saldo akhir: Rp 0
PDIP
Penerimaan: Rp1.933.459.969
Pengeluaran: Rp 1.933.273.801
Saldo akhir: Rp 186.168
Golkar
Penerimaan: Rp 5.900.426.209
Pengeluaran: Rp 5.847.490.787
Saldo akhir: Rp 52.935422
NasDem
Penerimaan: Rp 5.529.371.244
Pengeluaran: Rp 5.529.209.744
Saldo akhir: Rp 161.500
Garuda
Penerimaan: Rp 767.199.320
Pengeluaran: Rp 767.088.641
Saldo akhir: Rp 110.679
Berkarya
Penerimaan: Rp 1.972.290.569
Pengeluaran: Rp 1.971.290.569
Saldo akhir: Rp 1.000.000
PKS
Penerimaan: Rp 5.685.641.825
Pengeluaran: Rp 5.683.726.798
Saldo akhir: 1.915.027
Perindo
Penerimaan: Rp 99.500.000
Pengeluaran: Rp 101.000.000
Saldo akhir: Rp 1.500.000
PPP
Penerimaan: Rp 1.000.000
Pengeluaran: Rp 0
Saldo akhir: Rp 1.000.000
PSI
Penerimaan: Rp 1.093.557.550
Pengeluaran: Rp 1.092.557.550
Saldo akhir: Rp 1.000.000
PAN
Penerimaan: Rp 4.751.412.330
Pengeluaran: Rp 4.749.812.330
Saldo akhir: Rp 1.600.000
Hanura
Penerimaan: Rp1.288.632.750
Pengeluaran: Rp1.288.632.750
Saldo akhir: Rp 748.609