Kiai Ali Yafie, Ulama Multitalenta

  • Bagikan

Tidak lupa kampung halaman adalah karakter baik dari ulama kharismatik. Kiai Nasaruddin Umar yang kini jadi Imam Masjid Istiqlal dan profesor juga mengasuh pesantren di Sulsel. Masyhur di Jakarta tidak membuatnya lupa untuk mengembangkan pesantren di kampungnya. Ada semacam tanggungjawab moral untuk itu.

Pak Din Syamsuddin, selain dikenal sebagai profesor dan tokoh hebat juga mendirikan pesantren internasional di kampungnya di NTB. Bisa dikatakan, beliau adalah salah seorang 'duta besar' Islam Indonesia di pentas global. Selain datang hadir di event luar negeri, ia juga secara berkala mendatangkan tokoh, ulama, dan pakar luar negeri untuk hadir ke Indonesia.

Orang-orang seperti Kiai Ali Yafie, Profesor Nasaruddin Umar, atau Profesor Din Syamsuddin adalah cerita inspiratif bagi kita yang masih muda. Bahwa tidak lengkap rasanya jika tidak membangun kampung halaman kita masing-masing.

Kiai Ma'ruf Amin juga membangun kampungnya. Sekolah dan perguruan tinggi. Selain itu, ia juga berkontribusi pada ranah lebih luas, khususnya pada pengembangan ekonomi syariah. Tidak bisa dimungkiri bahwa perkembangan ekonomi syariah di negeri kita di belakangnya ada sosok Kiai Ma'ruf. Beliau tetap membangun sekolah di kampungnya.

Jadi, berkaca pada ulama-ulama di atas, rupanya 'tidak lupa kampung' adalah bagian penting dari makna hidup seorang kiai. Bahkan, jika ditarik agak jauh, Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi yang jadi guru masyhur di Mekkah juga tidak lupa pada kampungnya. Ia secara mengajar, dan juga menulis risalah yang diantaranya ditujukan untuk merespon dinamika keislaman di Sumatera Barat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan