Pasutri di Makassar Tertipu Modus Haji Plus

  • Bagikan
IST

Belum genap 50 persen dsri total harga yang harus dibayarkan, Ratna kemudian dimintai lagi sisanya Rp70 juta untuk segera diselesaikan agar ia dengan suami bisa berangkat di tahun itu juga.

"Saya setor ke teman semua sampai Rp170 juta. Bertahap, Rp50 juta dulu, lalu Rp50 juta lagi, dan terakhir Rp70 juta," ucapnya.

"Biaya haji plus kan 170 per orang, disuruh selesaikan 50 persen. Jadi saya setor ke rekening Rosalinda, formulir tidak ada saat itu karena kan teman jadi saya percaya," sambung dia.

Usai menyelesaikan pembayaran, harapan Ratna untuk berangkat harus pupus, pasalnya pandemi Covid-19 melanda dunia. Pihak travel pun menjanjikan Ratna akan berangkat apabila nantinya pandemi sudah mulai mereda dan ibadah haji kembali bisa dilaksanakan.

Seiring berjalannya waktu mulai dari 2021 hingga 2022 dimana haji sudah bisa dilaksanakan Ratna terus mempertanyakan kepastian untuk keberangkatan dirinya dengan suami. Namun, travel hanya terus berjanji tanpa kepastian yang jelas kapan keduanya bisa berangkat.

Keraguan Ratna terhadap travel tersebut akhirnya muncul. Ia pun meminta agar uang yang sudah disetorkan agar dikembalikan saja dan keduanya tidak lagi mau berangkat menggunakan jasa Travel Konsorsium La Ilaha Illallah.

"Depag kan bilang waktu itu sudah bisa berangkat, nah saya tidak kunjung dapat kepastian kapan. Jadi saya bilang mau mengundurkan diri, dia (Rosalinda) bilang kalau begitu bikin surat pengunduran diri dan saya buatlah," akunya.

Dalam perjalanannya, pengembalian uang milik pasutri tersebut juga dijanjikan dilakukan secara bertahap. Sebagai mana proses penyetoran yang juga dilakukan pada saat pendaftaran.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan