Pada Sabtu (18/3), negara itu meninjau keandalan sistem operasi untuk komando dan pengelolaan kekuatan nuklir taktis dalam berbagai segi. Pada Minggu (19/3) pagi, Korut melakukan uji coba rudal balistik taktis untuk memeriksa keandalan operasional perangkat kontrol ledakan nuklir dan detonator hulu ledak nuklirnya.
Mereka mengatakan rudal tersebut, yang ditembakkan dari Daerah Cholsan, Provinsi Pyongan Utara, tepatnya meledak pada ketinggian 800 meter di atas perairan target Laut Timur.
Militer Korsel pada Minggu (19/3) mengatakan mereka mendeteksi tembakan rudal balistik jarak dekat dari daerah Tongchang-ri di bagian barat Korut menuju Laut Timur pada pukul 11.05 (waktu setempat).
Mereka mengatakan rudal tersebut menempuh jarak sejauh 800 kilometer sebelum jatuh ke laut. Penembakan rudal oleh Korut terjadi sekitar 25 menit sebelum pembom strategis B-1B AS memasuki area operasional di Semenanjung Korea untuk latihan kedua sekutu.
Korut telah meningkatkan provokasinya sebagai tanggapan atas latihan militer Korsel-AS, termasuk penembakan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 dan apa yang diklaim sebagai dua rudal jelajah strategis dari kapal selam.
Pyongyang mengecam latihan yang dilakukan Korsel-AS sebagai latihan untuk invasi melawannya dan mengancam akan mengambil tindakan luar biasa terhadap aktivitas militer oleh kedua sekutu tersebut. (ant/jpg/fajar)