FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Seorang pelajar MS (16) yang menjadi korban pengeroyokan seniornya di SMAN 2 Makassar masih menyimpan trauma amat mendalam. Lantaran akibat kejadian itu ia mengalami cacat.
Bagian dahi di kepalanya retak dan menurut dokter harus dilakukan operasi untuk mengetahui secara pasti kerusakannya. Selain itu, tulang hidungnya juga bergeser, diduga akibat benturan benda keras yang digunakan para pelaku melakukan aksinya.
Kondisi MS membuat orang tuanya begitu terpukul dan tidak bisa menerima peristiwa naas yang dialami sang anak. Ditambah lagi kasusnya sampai sekarang belum juga selesai di pihak kepolisian.
Sejauh ini penyidik di Satresktim Polrestabes Makassar baru menetapkan sebanyak empat tersangka. Masing-masing yakni RJ, FR, dan AK, serta RF yang semuanya merupakan siswa seangkatan di kelas duabelas.
Salah satu tersangka RF alias Rafli (18) yang berkasnya telah masuk tahap dua di Kejari Makassar pun akhirnya telah mendapatkan kepastian hukum. Orang tua korban setuju untuk berdamai dan memaafkannya.
Hanya saja, orang tua korban meminta kepada Rafli untuk membantu sang anak mendapatkan keadilan. Ia ingin semua pelaku yang diduga telah melakukan pengeroyokan diungkap dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
"Saya mau agar Rafli ini mau berkata jujur, membuka semua siapa saja pelakunya," ujar ayah korban, Anto, kemarin.
"Dan Alhamdulillah Rafli dengan besar hati dan kejujuran sudah menjelaskan semua kalau ada sembilan pelaku. Setelah disebutkan para pelaku itu, mungkin bisa menjadi dasar untuk proses hukum lainnya," sambungnya.