“Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun pintu yang tertutup, serta seorang penyeru menyeru: “Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah”. Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Syaikh Ibrahim bin ‘Amir Ar Ruhaili hafizhohullah menjelaskan tentang hadis ini sebagai berikut, “Dalil ini menunjukkan keutamaan seluruh amalan kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan, lebih-lebih lagi amalan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) setelah puasa wajib, sebagaimana keterangan yang telah lewat mengenai keutamaan qiyam Ramadhan.” (Tajridul Ittiba’).
Dari sinilah kemudian muncul hadis dho’if yang menyebutkan bahwa pahala di bulan Ramadhan akan berlipat-lipat setiap amalannya. (Erfyansyah/Fajar)