Secara umum, kita dapat mengklasifikasikan jenis pendanaan bisnis dengan cara yang berbeda. Pertama, kita dapat membaginya berdasarkan waktu.
1. Pinjaman jangka pendek
Dalam kebanyakan kasus, perusahaan akan membayar kembali utangnya dalam waktu satu tahun atau kurang. Contohnya adalah investasi, pinjaman bank dan surat berharga komersial.
2. Pendanaan jangka menengah dan panjang
Biasanya jatuh tempo adalah dua tahun atau lebih. Contoh pembiayaan jangka menengah dan panjang adalah surat utang jangka pendek, obligasi korporasi, dan saham.
Selanjutnya kita dapat mengklasifikasikan uang menurut sumbernya, dimana terdapat pendanaan internal dan pendanaan eksternal.
1. Pendanaan Internal
Uang itu berasal dari usaha internal, yakni tabungan. Dari total laba bersih yang tercatat, perseroan membagikan sebagian berupa dividen kepada para pemegang saham. Sisanya disimpan sebagai tabungan. Bisnis dapat menggunakan tabungan untuk memenuhi kebutuhan operasi atau membiayai ekspansi bisnis.
2. Pendanaan Eksternal
Uang ini berasal dari pihak ketiga, bukan untuk ekuitas atau modal hutang. Perusahaan dapat mengumpulkan uang di pasar modal dengan menerbitkan obligasi atau saham, atau perusahaan meminjam uang dari bank.
Pembiayaan eksternal biasanya untuk ekspansi, seperti membangun pabrik baru atau mengakuisisi bisnis lain. Tindakan korporasi semacam itu seringkali membutuhkan uang dalam jumlah besar, lebih dari yang dapat diinvestasikan.
Pendanaan Ekternal mencakup berbagai jenis, termasuk:
1. Anjak Piutang