“Angkutan pete-pete itu sudah 60 persen lebih yang mendapatkan QR Barcode di seluruh kota Makasar. Kira-kira 1000 sampai 1500 kendaraan angkutan kota yang memiliki QR Code di seluruh Kota Makassar di seluruh jalur,” akunya.
“Sehingga masih ada kurang lebih 1000 yang perlu kami dorong lagi untuk bisa mendaftarkan ke SPBU. Karena sampai hari ini, SPBU masih melayani kami untuk pendaftaran,” tandasnya.
Hal itu dibenarkan Senior Supervisor Comm, Rel dan CSR Patra Niaga Regional Sulawesi Muhammad Iqbal Hidayatulloh. Ia mengaku bersyukur pihaknya bisa berkenalan dengan Sainal.
“Alhamdulillahnya kita kenal Pak Zainal. Ini kan sejak awal kita cari solusinya. Namanya program nasional, tidak mungkin berlaku di seluruh Indoesia kecuali Makassar,” ungkap Iqbal.
Iqbal bilang, keresahan para sopir saat wacana penggunaan QR Code akan diterapkan memang nyaring terdengar. Salah satu protesnya karena tak semua menggunakan telpon genggam yang mendukung.
“Keresahannya, karena wajib menghunakan pake handphone. Makanya kita pakai booth untuk daftat, bahkan ada satu posko khusus Organda,” terangnya.
Di booth pendaftaran itu, jelas Iqbal, para calon konsumen BBM subsidi yang tak punya telepon genggam android diberikan alternatif. (Arya/Fajar)