Sementara itu, Kementerian PUPR pada Oktober 2020 menyatakan telah mendapatkan mandat melaksanakan renovasi dua stadion utama dan 15 lapangan latihan dengan anggaran sebesar Rp314,82 miliar. Kedua stadion utama yang dimaksud adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali dan Stadion Manahan, Solo.
Anggaran renovasi oleh Kementerian PUPR sebesar Rp314,82 miliar berasal dari APBN melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) TA 2020-2021.
Kemudian pada Februari 2023, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menyebutkan renovasi stadion Piala Dunia U-20 rampung April 2023. Ada lima stadion yang akan dipakai sebagai tempat para pesepak bola muda dunia berlaga dan 20 stadion untuk mereka latihan.
Total anggaran yang dipakai untuk merevitalisasi stadion-stadion itu mencapai Rp175 miliar.
Seluruh stadion yang direvitalisasi tersebut tersebar di beberapa kota, yakni Palembang, Bandung, Solo, Surabaya, dan Bali.
Dan kerugian yang paling besar adalah para pemain muda yang terancam masa depannya. Apabila terkena sanksi FIFA, maka liga nasional tidak akan diakui dunia.
"Ke depannya untuk anak muda kita, batal mereka jadi pemain bola di piala dunia, harapan besar mereka juga. Di sisi lain juga yang kita khawatirkan akibatnya, kalau sanksi datang ke kita, mau nggak mau kita harus perjuangkan agar kita nggak dapat sanksi. Ini yang berat nanti, kita bisa dibanned secara internasional, liga 1,2,3 kita nggak diakui, sehingga pemain kita 35 ribu orang nggak punya harapan berat," pungkasnya. (Pram/Fajar)