Dia tergugah untuk membuat suatu program KKN yang bisa menyatukan anak bangsa dari Sabang sampai Merauke. Dengan ini akan membantu mahasiswa dalam menumbuhkan rasa nasionalisme, menghormati NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pada awalnya terdapat 32 kampus yang berpartisipasi dalam program KKN yang pertama kali dijalankan tahun 2013 ini. KKN Kebangsaan dibuka langsung oleh Muh. Nuh, Mantan Menteri Pendidikan dan dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Dia pun menyebutkan ciri khas untuk KKN Kebangsaan ini adalah bekerja sama dengan TNI AD, TNI AL dan TNI AU. Pada awalnya pembiayaan mendapat bantuan dari Direktur Kemahasiswaan Dirjen Dikti Kemdikbud, Ila Saila, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan
"Dari segi biaya waktu ibu Ila Saila, dia beri saya Rp.250 juta diangkatan pertama. Kemudian saya dapat pak Gubernur Rp. 200 juta pak Syahrul. Kemudian ada dari TNI, Unhas. Jadi, kira-kira habis Rp. 1 M waktu itu. Ditambah dengan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah," katanya.
Sebagai Ketua Tim Pengembang KKN Kebangsaan Nasional, Hasrullah mengaku sejak awal telah membawa nama Unhas untuk menggagas ide ini.
"Sejak awal saya membawa Unhas, inilah puncak prestasi KKN kita karena tokohnya Hasrullah ini membawa nama Unhas kemana-mana. Mulai dari angkatan pertama, jadi setiap ada acara KKN Kebangsaan kami dimintai pendapat sebagai konsultan untuk menyelenggarakan KKN termasuk yang di Palangkaraya kemarin yang ke X. Kemudian di Tanjungpura yang ke XI," jelasnya.
Dia juga menuturkan jika dalam laman registrasi akan diundang lebuh dari 135 kampus untuk sosialisasi KKN Kebangsaan yang akan diadakan 10 April 2023 mendatang.