”Sehingga proses penguatan, perluasan, dan pemberdayaan holtikultura menjadi bagian penting untuk bisa mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Khofifah.
Dia berharap, pertanian organik Asosiasi Mitra Tani Unggul bisa menjadi referensi tidak hanya di Jember tapi juga di daerah lain. Mantan Menteri Sosial RI itu juga mengapresiasi langkah asosiasi yang terus mengembangkan berbagai varietas buah baru.
”Apa yang sekiranya bisa memberikan nilai tambah, saya berharap bahwa sinergitas di antara seluruh elemen baik pemprov, pemkab, dan unsur pertanian, bisa terus ditingkatkan,” ucap Khofifah.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Organik Mitra Tani Unggul Jember Asroful Uswatun mengatakan, Asosiasi Mitra Tani Unggul memiliki luas lahan sekitar 103,85 hektare dengan jenis usaha budidaya tanaman buah buahan, penjualan bibit tanaman dan buah segar, sekaligus pembinaan dan konsultasi budi daya tanaman buah.
Uswatun mengatakan, dari lahan 103,85 hektare itu, terdapat varietas atau komoditas unggulan. Di antaranya buah naga merah, putih, oranye, kuning Colombia, dan yellow giant. Alpukat Miki dan Aligator.
Selain itu, terdapat varietas buah lain di antaranya nanas madu Jumbo, srikaya aligator atau jumbo, durian duri hitam, durian musang king, durian kanjau, hingga durian bawor. Terdapat pula varietas mangga garifta merah dan oranye, manggis, jambu kristal putih dan merah.
Dia menjelaskan, komoditas yang menjadi primadona adalah buah naga merah, alpukat miki dan jambu, dengan income per tahun kurang lebih hingga 2 millar tergantung kondisi cuaca dan permintaan pasar.